Kisah Nadia Yang Lolos Beasiswa Kuliah di Luar Negeri Usai Gagal Empat Kali

Mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri menjadi hal impian banyak orang. Namun agar lolos seleksi beasiswa dari lembaga yang menyelenggarakan bukan hal yang mudah.

Dua tahun kemudian Nadia kembali mendaftar di LPDP dan lagi-lagi gagal. Kali ini ia tidak mampu melewati seleksi tes computer. Ia juga mendaftar beasiswa Chevening yang diadakan oleh pemerintah Inggris, tetapi dinyatakan gagal.

Tak kunjung menyerah, pada 2019 ia mencoba lagi seleksi LPDP dan akhirnya diterima.

Nadia memberikan sejumlah tips agar lolos seleksi beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Tips pertama adalah mencari “benang merah kehidupan”. Penting menemukan benang merah antara apa yang sedang dilakukan dengan apa yang diinginkan saat mendaftar beasiswa.

Ia mencontohkan saat pertama mendaftar beasiswa LPDP, ia ingin mendaftar di University Technology of Sydney dengan alasan perkembangan hukum tidak secepat teknologi. Namun saat didalami oleh pengujinya, terlihat jika pekerjaanya saat itu, sebagai jurnalis televisi, tidak bersinggungan dengan isu hukum teknologi. “Aku itu jawabannya berdasarkan teori-teori gitu,” tuturnya.

Tips yang kedua adalah mengenali karakteristik pemberi beasiswa. Misalnya LPDP, mereka mencari kandidat dengan jiwa nasionalisme yang tinggi dan memiliki kontribusi nyata terhadap lingkungan. Sebabnya aka nada tes wawasan kebangsaan yang tidak ada di beasiswa lain.

Adapun beasiswa Chevening baru bisa diajukan oleh orang yang sudah memiliki pengalaman bekerja dua tahun. Menurut dia, ada dua essay yang menjadi pembeda dengan beasiswa lain, yaitu tentang leadership dan networking. “Jadi, memang dicari seorang profesional yang kepemimpinannya terbukti dan networkingnya luas,” ungkap Nadia.

Sedangkan, beasiswa Australia Awards lebih memprioritaskan orang yang berasal dari timur atau pedalaman. Namun, kata Nadia, jangan berkecil hati bila berasal dari kota. Asalkan memenuhi persyaratan dan bisa berkontribusi terhadap hubungan diplomasi Indonesia dan Australia, pasti bisa diterima.

Tips ketiga adalah mempersiapkan dokumen dengan matang. Ia menyarankan untuk menyiapkan dokumen dari yang paling susah atau memerlukan banyak waktu untuk menyiapkannya. Lalu, unggah dokumen secara berkala dan jangan mendadak.

Tips keempat adalah gabung di komunitas pencari beasiswa. Dengan begini, para pencari beasiswa akan saling berbagi info satu sama lain. “Ini bakal ngebuat kalian lebih semangat dan nggak ngerasa sendiri,” kata Nadia.

Tips kelima carilah mentor yang pernah berkuliah di universitas tujuan dengan beasiswa. Kita bisa mencarinya melalui LinkedIn dengan mencari universitas di laman pencarian. Pilih beberapa orang yang dirasa memenuhi dan kirimi mereka pesan langsung dengan sopan supaya bisa berdiskusi dengan mereka.

Tips selanjutnya adalah latihan wawancara. Pastikan bisa mengartikulasikan apa yang ingin dikatakan. Tambahan, untuk latihan tes komputer bila ingin mendaftar LPDP, bisa berlatih dengan soal-soal tes CPNS.

Adapun tips terakhir agar lolos seleksi beasiswa, kata Nadia, berdoa dan beribadah. Jangan lupa untuk meminta doa restu orang tua.