Kuliah S2 di Inggris Tanpa Batasan Usia dengan Beasiswa Chevening

Biasanya salah satu syarat untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri adalah ada batasan usia. Bagi Anda yang sudah “senior”, terkadang sulit untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri karena terbentur masalah umur. Namun ada caranya agar Anda bisa mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri tanpa terkendala usia, yakni dengan mendaftar ke Chevening.

Chevening merupakan lembaga pemberi beasiswa yang dibiayai Pemerintah Inggris. Lembaga ini setiap tahun membuka pendaftaran beasiswa Master Degree atau S2 untuk warga di 126 negara, termasuk Indonesia. Untuk Indonesia sendiri, Chevening memberikan kuota beasiswa sangat banyak.

Rowena Rompas, Scholarship and Alumni Coordinator pada Biritsh Embassy menjelaskan, hingga saat ini sudah ada sekitar 50.000 alumni Chevening di dunia. Sebanyak 1.900 di antaranya adalah warga Indonesia.

“Kami menyediakan kuota beasiswa untuk 126 negara, salah satunya Indonesia. Kuota untuk Indonesia sendiri sangat banyak,” kata Rowena.

Kelebihan Chevening

Rowena menjelaskan kelebihan Chevening dari program beasiswa S2 lainnya untuk luar negeri. Disebutkan, Chvening tidak membatasi usia peserta. Calon mahasiswa dari umur berapa pun bisa mendaftar ke Chevening.

“Yang penting lulus S1 karena program Chevening ini untuk S2, yaitu Master Degree di UK universities (universitas-universitas di Inggris Raya),” kata Rowena melalui Zoom Meeting kepada Kompas.com, Jumat malam.

Ia melanjutkan, kelebihan lainnya dari Chevening ini adalah para lulusannya bisa berjejaring dengan 50.000 alumni yang tersebar di dunia, bukan hanya di Indonesia.

“Jika lulus Chevening otomatis terhubung dengan 50.000 alumni secara global,” kata Rowena.

“Lalu kelebihan selanjutnya adalah tidak ada syarat khusus,” katanya.

Syarat beasiswa Chevening

Rowena menjelaskan, syarat untuk mendapatkan beasiswa Chevening sangat mudah, berikut rinciannya:

1. Warga Negara Indonesia

2. Lulus Sarjana (S1) dengan IPK minimal 3.00 (tidak mutlak)

3. Pengalaman kerja minimal 2 tahun (bisa kombinasi full time dan part time)

4. Belum pernah mendapat beasiswa dari Pemerintah Inggris

5. Tidak bekerja di Kedutaan Besar Inggris

Rowena menambahkan, ada satu syarat lagi, namun bukan dari Chevening, yakni mampu berbahasa Inggris dengan dibuktikan sertifikat IELTS 6,5 atau TOEFL. Biasanya syarat ini diminta oleh universitas di Inggris yang menerima mahasiswa dari beasiswa Chevening.

Cara mendaftar Chevening

Bagi Anda yang berminat mendapatkan beasiswa dari Chevening, bisa mendaftar melalui laman Chevening.org. Pendaftaran dibuka pada Agustus hingga November.

Cara mendaftarnya adalah sebagai berikut:

1. Membuat akun di Chevening.org

2. Mengisi formulir administrasi

3. Menjawab 4 pertanyaan esai dari Chevening dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Rowena menjelaskan, empat pertanyaan esai tersebut antara lain tentang leadership, relation, networking, career plan dan sebagainya.

“Semuanya harus diisi dengan jujur yang berkaitan dengan diri sendiri,” kata Rowena.

Ia menyarankan calon peserta yang akan mendaftar beasiswa Chevening untuk bisa berkonsultasi kepada alumni Chevening. Terutama berkaitan dengan pengisian esai.

“Paling tidak diberi wawasan bagaimana cara menulis esai yang benar,” katanya.

Fasilitas Chevening

Peserta yang berhasil mendapat beasiswa Cheveneing akan menerima biaya kuliah secara penuh hingga biaya hidup selama setahun.

Chevening menanggung biaya itu setahun sesuai dengan lama pendidikan S2 di Inggris. Menurutnya, masa pendidikan S2 atau master degree di Inggris memang hanya setahun.

Namun bagi peserta yang sudah menikah dan akan membawa keluarga, Rowena mengatakan, Chevening hanya akan menanggung biaya peserta yang bersangkutan.

“Tapi nanti kalau bawa keluarga suami atau istri, ya bisa sambil bekerja sampingan di sana. Asal jangan sampai mengganggu studi. Sementara pendidikan anak bisa gratis di Inggris,” jelasnya.

Setelah lulus

Mahasiswa yang sudah lulus S2 di Inggris dari program beasiswa Chevening akan diberi kesempatan untuk tinggal di sana selama empat bulan.

Setelah itu, mereka diwajibkan pulang ke negara asal dan berkarya selama 2 tahun.

“Setelah dua tahun berkarya di negara asal, baru bisa kembali ke Inggris untuk bekerja, atau melanjutkan studi misalnya,” jelas Rowena.

Namun bagi lulusan Chevening, ketika sudah pulang ke negara asal, biasanya ada kegiatan alumni. Pihak Chevening juga biasanya memiliki rencana program kecil-kecilan namun memiliki dampak bagi masyarakat. Program ini diberikan kepada alumni Chevening di negara asal, misalnya di Indonesia.

“Atau kita punya dana Chevening Program Plan. Semacam proyek kecil-kecilan tetapi ada impact (dampak),” kata Rowena.

“Itulah kelebihan lain dari beasiswa Chevening,” pungkasnya.