Gelar memang bukan segalanya. Tapi kembali duduk di bangku kuliah jadi salah satu cara yang bisa dipilih untuk meningkatkan kapasitas diri. Biaya pendidikan yang semakin mahal tak perlu jadi alasan untuk menunda pendidikan. Banyak sumber donor yang bersedia membayari Anda menambah wawasan, seperti pemerintah, universitas, dan lembaga swasta. JOY menemui Indy Hardono, scholarship team coordinator dari Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia untuk mengupas lebih jauh soal beasiswa.
Siapa saja yang bisa mendapat beasiswa?
Semua orang bisa, asalkan memenuhi syarat. Nah, syarat-syarat tersebut ditentukan oleh pemberi beasiswa dan ada kemungkinan berbeda satu dengan yang lainnya. Berdasarkan pengalaman menyeleksi pelamar, ternyata bukan orang pintar yang biasanya mendapat beasiswa, tapi mereka yang lebih siap dan sigap.
Dari mana biasanya memperoleh informasi tentang beasiswa?
Anda bisa mengunjungi kedutaan besar dan pusat-pusat kebudayaan negara yang ingin dituju, lembaga pendonor, serta pameran pendidikan. Luangkan juga waktu untuk melakukan riset tentang kondisi budaya negara, universitas, atau beasiswa yang diinginkan, karena pelamar diharapkan berusaha keras untuk mendapatkannya.
Secara umum, apa saja yang biasanya dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa?
Daftar riwayat hidup, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik (biasanya minimal 2,75-3,00), sertifikat kemampuan Bahasa Inggris yang diterima secara internasional dan masih berlaku, surat penerimaan dari universitas, dan motivation letter. Motivation letter berguna untuk mengetahui visi Anda ke depannya. Lewat dokumen itu, Anda harus bisa “menjual” diri dan meyakinkan mengapa Anda layak mendapatkannya dibanding ratusan atau ribuan orang lain yang juga melamar beasiswa tersebut.
Lalu, motivation letter seperti apa yang biasanya berhasil meraih perhatian panel pemilih?
Kami menyebutnya artikulatif. Sampaikan dengan jelas apa yang ingin dicapai dalam hidup Anda, termasuk untuk masyarakat dan negara. Meski cakupannya luas, tapi tetap harus realistis dan mungkin untuk diwujudkan. Bukan yang klise, mengawang, dan sekadar basa-basi.Apa saja biaya yang ditanggung dalam beasiswa?
Sangat bervariasi. Ada yang diberikan beasiswa penuh yang berupa uang kuliah, biaya hidup, biaya penelitian, biaya perjalanan, pembelian buku kuliah, dan pengurusan visa. Adapula beasiswa sebagian, biasanya biaya yang dibayarkan tak penuh dan tergantung pada institusi pemberinya, bisa hanya setengah biaya kuliah, cuma biaya hidup, atau ongkos perjalanan saja. Kadang pendonor memperbolehkan Anda mendapatkan dua bantuan belajar tapi ada juga yang hanya memperbolehkan beasiswa tunggal.
Setelah beasiswa selesai, apa kelanjutan dari program tersebut?
Setiap beasiswa memiliki sistem monitoring dan evaluasi. Alat untuk mengukur hal tersebut berbeda-beda, yang paling umum adalah penelusuran tentang keadaan terkini lewat kuesioner atau focus group discussion (FDG). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pendidikan yang telah ditempuh berguna untuk kemajuan mereka secara personal dan profesional.