Tips Mencari kampus
Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan daiam memilih kampus. Pertama-tama adalah memastikan apakah menyediakan jurusan atau bidang keilmuan yang diinginkan. Setelah itu mempelajari syarat yang diminta dan mencari informasi tentang reputasi program studi yang ada di kampus tersebut. Sebisa mungkin, temukan dua atau tiga alternatif dari berbagai kampus, lalu bandingkan persyaratan dan reputasi masing-masing, manakah yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan diri. Untuk reputasi kampus, bisa dilihat di www.topuniversities.com atau di kampus yang bersangkutan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana penekanan atau spesialisasi program studi yang ada di kampus tersebut : apakah unggul dalam riset, atau pada proyek tertentu? Untuk sebagian orang, memilih kampus berdasarkan keunggulan riset dan spesialisasi justru lebih penting ketimbang peringkat universitas tersebut. Hal ini bergantung pada spesialisasi bidang studi yang akan ditempuh dan biasanya lebih banyak dilakukan oleh para calon doktor (S3) yang mengutamakan riset.
Selanjutnya perlu diperiksa apakah universitas tersebut ada dalam daftar universitas yang bekerja sama dengan lembaga beasiswa yang dipilih. Jika tidak ada, pilih kampus lain yang ada di dalam daftar lembaga beasiswa atau mencari lembaga beasiswa lain yang memberikan akses pada kampus yang diinginkan. (Untuk beasiswa LPDP, sudah terdapat daftar pilihan kampus yang tersedia pada website resmi LPDP. Silakan diunduh dan dibaca)
Memilih kampus tidak mesti berdasarkan ranking atau reputasinya. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah lingkungan, sosial, dan budaya kampus. Bisa saja seseorang memilih kampus dengan ranking yang tidak sebagus tempat lain, tetapi memiliki lingkungan yang lebih kondusif untuk belajar sesuai dengan karakternya : hening, tenang, dan ramah. Alasan lainnya, bisa saja karena kampus tersebut terletak di kota atau negara yang memiliki preseden baik untuk eksplorasi atau menonjol di bidang tertentu. Misalnya, tempat tersebut memiliki situs bersejarah unik di bidang antropologi, memiliki sistem produktif di bidang pertanian, memiliki reputasi paling ramah lingkungan di bidang arsitektur, atau memiliki jaringan industri,di bidang konstruksi.
Yang paling gampang adalah dengan mencari “role model” yang bisa diikuti jejak akademiknya, yang cocok dengan tujuan dan minat pribadi, misalnya dosen, senior, atau atasan. Mereka bisa sangat membantu dalam memberikan informasi kampus, serta membantu memberikan akses atau koneksi dalam ‘urusan membuat proposal riset ( by research atau S3). Oleh karena itu, jangan malu untuk menghubungi para kolega akademik terdahulu : dosen dan para senior, serta menjaga silaturahmi dengan mereka. Jika hubungan baik terjaga, mereka pun pasti senang untuk membantu.