Trik Mendapatkan Beasiswa yang Tepat untuk Mahasiswa dan Pelajar

Banyak rekomendasi beasiswa yang ditujukan kepada peserta didik dari jenjang pendidikan menengah, mahasiswa, dosen, guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Salah satunya Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan sederet beasiswa.

Peluang beasiswa yang ditawarkan instansi pemerintah lain, swasta atau lembaga nonprofit lain juga sangat banyak di berbagai daerah.

Oleh karena itu, besar kemungkinan peluang tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan beasiswa di dalam atau luar negeri, dari jenjang sarjana hingga doktoral.

Beasiswa meningkatkan kompetensi peserta, juga menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan, guna mempermudah siapapun yang lulus dari program beasiswa meningkatkan taraf hidupnya, martabatnya, dan kualitas intelektualnya.

Lantas, dari banyaknya beasiswa yang ditawarkan, bagaimana cara memilih beasiswa yang tepat?

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud Ristek, Abdul Kahar memberikan beberapa tips yang dapat dipertimbangkan peminat beasiswa dalam menentukan pilihannya.

Dilansir dari laman Puslapdik, berikut tips meraih beasiswa dari Abdul Kahar:

  1. Cari beasiswa sesuai dengan kondisi atau kebutuhan kamu;
  2. Pelajari informasi setiap sponsorship, termasuk visi dan misi organisasinya;
  3. Semua beasiswa kompetitif sifatnya, untuk itu perbaiki terus menerus prestasi akademik dan non akademik (nilai, bahasa, prestasi nonakademik);
  4. Cari mentor yang baik dan tepat untuk kamu;
  5. Masukkan lamaran lebih awal;
  6. Khusus untuk beasiswa ke luar negeri, baik jenjang S2 dan S3: Persiapkan diri minimal 1 tahun untuk berlatih membuat CV dan Essay/motivation letter, dan pelajari budaya, alam negara tujuan.

Abdul Kahar menambahkan, saat memilih program studi, jangan hanya melihat nomenklaturnya saja, tapi pelajari sampai kurikulum yang ditawarkan dan profesor pengampunya.

“Cari profesor yang sesuai dengan rencana riset Anda, caranya banyak membaca karya dari profesor yang diincar,”katanya.

Mantan Direktur di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP tersebut mengungkapkan banyak calon peserta beasiswa yang mendaftar jika sudah mendekati penutupan pendaftaran.

“Hasilnya ya menumpuk di sistem dan sulit untuk masuk ke sistem pendaftarannya. Budaya seperti ini yang masih melekat pada pencari beasiswa,” jelas Kahar.

Padahal, kandidat penerima beasiswa juga harus paham bagaimana cara berkirim email yang baik kepada profesor.

“Ini berlaku bagi kandidat doktoral. Mereka harus paham dengan calon profesornya. Paling tidak harus paham dengan jurnal profesor itu. Jadi nanti datang tidak dengan tangan kosong,” tandas Abdul Kahar.

Abdul Kahar juga meminta para kandidat penerima beasiswa untuk mengetahui dan memahami, bagaimana memantaskan diri dalam memperoleh beasiswa.

“Kesuksesan atau keberhasilan itu tidaklah dicapai dengan mudah, tapi membutuhkan waktu, perjuangan, pengorbanan, kerja keras, semangat dan konsistensi,” tegasnya.

Untuk memantaskan diri, lanjut Abdul Kahar, ada beberapa hal yang harus dikerjakan secara terus menerus, berkesinambungan dan konsisten yang selanjutnya menjadi habit atau kebiasaan atau budaya positif, diantaranya adalah:

  • Memiliki komitmen;
  • Tidak berhenti belajar;
  • Bergaul dengan orang yang bertalenta; dan
  • Terbuka dalam menerima masukan

“Tidak ada perlombaan yang semua pesertanya menjadi pemenang, karena pemenang itu adalah petarung terbaik. Pemenang adalah pribadi pilihan. Lakukan yang terbaik untuk meraih kesuksesan,” pungkasnya.